Read more: http://mas-andes.blogspot.com/2012/11/menggabungkan-3-kotak-komentar-blogger.html#ixzz2idL4sZne Wirid Ibu-Ibu Tanggal 27 September 2013 - PKK PERUM BMP RW 023

-

-

16.17
0
Pada Jum'at, 27 September 2013 sesuai dengan jadwal kegiatan wirid ibu-ibu Majelis Taklim Musholla Atta'awun dimana setiap minggu keempat adalah ceramah, dilaksanakan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadzah Fani. Ini adalah kesempatan yang ketiga bagi Ustadzah Fani menyampaikan ceramah agama di majlis taklim ibu-ibu musholla Atta'awun. Pada kesempatan ini, Ustadzah muda yang merupakan jebolan dari Yordan ini menyampaikan tentang ciri-ciri orang yang bertakwa sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT dalam ayat Al Qur'an berikut : 

“Dan bersegeralah kamu kepada ampu­nan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang ber­­­takwa. (Yaitu) orang-orang yag menaf­kah­kan (harta­nya), baik diwaktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarah­nya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Ali Imran 133-134).

Pada ayat pertama dari kelompok ayat diatas, Allah SWT memerintahkan terhadap orang-orang yang beriman untuk bersegera meraih ampunan dan surga yang sangat luas yang disediakan untuk mereka yang bertakwa. Pada ayat ayat berikutnya, Allah SWT menjelaskan beberapa perilaku orang bertakwa tersebut. Setidaknya ada lima perilaku takwa yang digambarkan Allah pada ayat-ayat di atas, yaitu :

1. Cepat beristighfar

Perilaku ini menggambarkan bagaimana orang yang bertakwa menghadapi dirinya sendiri, yaitu bila dia sengaja atau tidak melakukan perbuatan dosa mereka langsung ingat Allah, sehingga merasa malu dan takut kepadaNya. Lalu ia cepat menyesali semua perbuatannya dan memohon ampun sambil bertekad tidak akan mengulangi lagi kesalahan itu.

2. Berinfak diwaktu lapang dan sempit

Termasuk perilaku orang bertakwa adalah berinfaq dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam keadaan lapang (berkecukupan) ataupun dalam keadaan sempit (kekurangan). Mereka berusaha untuk selalu dapat membantu orang lain sesuai dengan kemampuan. Mereka tidak pernah melalaikan infaq meski terkadang mereka sendiri sedang kesulitan.

3. Menahan marah

Selanjutnya perilaku orang yang bertakwa adalah mampu menahan marah dengan tidak melampiaskan kemarahan walaupun sebenar­nya ia mampu melakukannya. Kata al-kazhimiin berarti penuh dan menutupnya dengan rapat, seperti wadah yang penuh dengan air, lalu ditutup rapat agar tidak tumpah.

4. Memaafkan

Memaafkan berarti menghapuskan. Jadi seseorang baru dikatakan memaafkan orang lain apabila ia meng­hapuskan kesalahan orang lain itu, kemudian tidak menghukumnya sekalipun ia mampu melakukannya. Ini adalah perjuangan untuk pengendalian diri yang lebih tinggi dari menahan marah. Karena menahan marah hanya upaya menahan sesuatu yang tersimpan dalam diri, sedangkan mema­­af­kan, menuntut orang untuk menghapus bekas luka hati akibat perbuatan orang. Ini tidak mudah, oleh karena itu pantaslah dianggap perilaku orang bertakwa.

5. Berbuat ihsan (baik)

Ini adalah tingkat yang lebih tinggi dari tiga perilaku takwa sebelumnya. Allah mencintai orang yang berbuat ihsan dengan berbagai cara yang mungkin dilakukannya.

"Empat dari lima ciri ataupun perilaku orang bertakwa sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam ayat diatas merupakan hablum minannaas, maka itu menunjukkan betapa pentingnya bagi kita sebagai hamba Allah untuk selalu menjaga hubungan baik kita dengan sesama manusia," pesan ustadzah mengakhiri ceramahnya. 

Alhamdulillah, semoga tausyiah yang diberikan oleh Ustadzah bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Ustadzah Fani sedang memberikan ceramah


Ibu-ibu yang sedang khusyuk mendengarkan


Ibu-ibu yang sedang khusyuk mendengarkan






0 komentar:

Posting Komentar